Kota
Bogor, Jawa Barat (1 Maret 2018) - Menteri Sosial Idrus Marham secara
blak-blakan mengungkap tugas khusus yang diamanahkan Presiden Joko
Widodo ketika ia diangkat menjadi menteri.
Di hadapan 500 ibu-ibu penerima PKH yang mengikuti pencairan bansos
di Balai Kemuning Gading, Kota Bogor, Rabu (28/2), Idrus menjelaskan
bahwa Presiden meminta agar program prioritas nasional khususnya yang
berada di bawah tugas dan tanggung jawab Kementerian Sosial dikawal
dengan serius dan sungguh-sungguh.
“Ada lima tugas yang diberikan beliau. Pertama, memastikan semua
rakyat yang berhak mendapat bansos harus sampai di tangan penerima.
Kedua, memastikan bansos yang diterima sesuai dengan yang ada dalam
program. Misalnya bansos PKH besarnya Rp1.819.000 per KPM per tahun
dicairkan 4 kali dalam setahun maka kenyataan di lapangan jua harus
sesuai dengan pedoman itu atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang
besarnya Rp110.000 per bulan harus diberikan sejumlah itu tanpa ada
potongan,” terang Mensos.
Ketiga, Bapak Presiden memberi instruksi untuk cek dan ricek lagi
di lapangan agar uang bansos digunakan sesuai dengan ketentuan, mengawal
dan memastikan bahwa dana tersebut dibelanjakan kebutuhan pangan
keluarga seperti beras ataupun telur.
“Keempat, apabila ada yang menggunakan bantuan tidak sesuai
ketentuan yang ada maka bantuan tidak dilanjutkan kepada ibu yang
melakukan pelanggaran. Terakhir memastikan seluruh anak bangsa yang
tidak mampu mendapat bantuan sosial,” terangnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, sepanjang Februari yang merupakan Bulan
Tuntas Bansos, ia terus memantau proses pencairan PKH, BPNT, dan Bansos
Beras Sejahtera (Rastra) di berbagai wilayah di Indonesia. Sejumlah
wilayah yang dikunjungi dalam rangka melihat langsung pencairan PKH
adalah Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Asmat, Kota Makassar, Kabupaten
Cirebon, Kabupaten Brebes, Kabupaten Gowa, Kabupaten Cianjur dan Kota
Bogor.
Sementara itu Anggota Komisi VIII DPR RI, Diah Pitaloka
menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Sosial yang telah
merealisasikan bansos PKH secara nasional tepat waktu.
“Apresiasi kami kepada Kemensos atas terlaksananya program PKH dan
BPNT di seluruh pelosok Indonesia karena kedua program ini sangat
penting untuk peningkatan gizi keluarga dan pendidikan anak-anak kita,”
katanya.
Bansos PKH dan BPNT, lanjutnya, merupakan program prioritas
Presiden Joko Widodo yang harus dikawal dengan serius. DPR sebagai wakil
rakyat turun ke lapangan untuk meninjau secara langsung dan memastikan
program ini berdampak yang signifikan terhadap penurunan kemiskinan di
Indonesia.
Total bansos untuk Kota Bogor pada tahun 2018 mencapai
Rp89.595.640.000. Bansos tersebut terdiri dari PKH reguler untuk 18.019
KPM, PKH Disabilitas untuk 114 jiwa, PKH Lanjut Usia untuk 70 jiwa,
Beras Sejahtera untuk 41.759 keluarga, bantuan sembako dan bantuan untuk
anak berprestasi.
Usai melakukan kunjungan kerja di Kota Bogor, Mensos bersama DPR
Komisi VIII bergerak menuju Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu petang.
Di tengah hujan lebat yang mengguyur Gedung Herlina, Kelurahan Karang
Tengah, Kabupaten Cianjur, Mensos bersapa dengan 500 KPM yang hadir.
Anggota Komisi VIII DPR RI Deding Ishak yang turut memantau
pencairan bansos di Kabupaten Cianjur mengatakan DPR akan terus mengawal
penyaluran PKH dan BPNT sampai diterima masyarakat dan memonitor apakah
kedua bansos ini dapat memberikan hasil yang signifikan dalam mengatasi
kemiskinan.
Total bansos untuk Kabupaten Cianjur pada tahun 2018 adalah
508.139.420.000. Rinciannya adalah PKH regular untuk 134.821 keluarga,
PKH Disabilitas untuk 435 jiwa, PKH Lansia untuk 831 jiwa, Beras
Sejahtera untuk 189.959 keluarga, serta bantuan paket sembako dan
bantuan untuk anak berprestasi.
“Penyaluran bansos PKH dan BPNT ini tak lepas dari peran pemda dan
Himpunan Bank-bank Milik Negara (HIMBARA). Untuk itu saya berharap kerja
sama ini semakin dikuatkan demi mewujudkan suksesnya penyaluran PKH
kepada 10 juta KPM dan BPNT kepada 15,5 juta keluarga pada tahun 2018,”
harap Idrus.
Penyaluran bansos PKH di Kota Bogor dilaksanakan oleh BNI 46
sebagai bank penyalur. Sementara di Kabupaten Cianjur dilakukan oleh
Bank Rakyat Indonesia (BRI).
BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT KEMENTERIAN SOSIAL
*)Sumber: Laman Kemensos
إرسال تعليق
Jangan lupa tinggalkan komentar yang membangun. Terimaksih!