Submitted by riafakhriah on Jumat, 16 Maret, 2018 - 03:36. |
Jakarta
(16 Maret 2018) – Menteri Sosial Idrus Marham memastikan tidak ada
keterlambatan dalam pencairan bansos Program Keluarga Harapan tahun
2018. Hal ini terbukti banyaknya Keluarga Penerima Manfaat yang telah
mengambil dana mereka.
“Saya sudah cek di lapangan dalam kunjungan ke berbagai daerah,
masing-masing KPM (Keluarga Penerima Manfaat) telah mendapatkan bansos
PKH tahap pertama sebesar Rp 500 ribu. Jadi bank sudah mentransfer
dananya sesuai permintaan Kemensos dan dananya sudah ditransfer ke
rekening masing-masing KPM,” ungkap Menteri Sosial Idrus Marham dalam
konferensi pers tentang perkembangan penyaluran bansos PKH di Gedung
Kementerian Sosial, Jakarta, Senin (12/3).
Mensos mengatakan, Bulan Februari kemarin telah dicanangkan sebagai
bulan Februari tuntas bansos, artinya bahwa bansos PKH harus tuntas
disalurkan agar rakyat dapat menikmati apa yang telah dijanjikan oleh
Bapak Presiden H. Joko Widodo.
Seperti diketahui, bansos PKH diberikan sebesar 1.890.000 per tahun
per KPM kecuali untuk Papua bantuannya sebesar 2 juta. Bantuan dicairkan
empat kali dalam setahun yaitu bulan Februari sebesar 500 ribu, bulan
Mei 500 ribu, bulan Agustus 500 ribu dan bulan November 390 ribu.
Berbagai upaya, lanjutnya, telah dilakukan oleh Kementerian Sosial
dalam mengawal penyaluran bansos PKH. Yakni menggandeng Himbara untuk
menyalurkan bansos secara non tunai, menurunkan seluruh pejabat eselon I
dan II untuk memantau proses pencairan di seluruh wilayah di Indonesia,
melibatkan Komisi VIII DPR RI dalam pengawasan di lapangan.
Selain itu Ketua DPR RI telah ikut serta dalam memantau penyaluran
bansos PKH yang dilaksanakan di Kabupaten Brebes dan kabupaten Kebumen
pada awal Maret 2018. “Kemensos juga secara kontinyu melakukan rekonsiliasi dengan HIMBARA
untuk memastikan dana bansos yang sudah dikeluarkan Kemensos sesuai
dengan yang disalurkan pihak bank,” terang Mensos.
Pihaknya, juga meminta kepada Pemerintah Daerah untuk mengawal penyaluran bansos di wilayah masing-masing. “Harapan kami Pemda memantau secara kontinyu penyaluran PKH, jika ada
masalah di lapangan mohon proaktif untuk bisa berkoordinasi dengan
kami,” tegas Idrus.
Lebih lanjut Idrus menyampaikan bahwa sampai dengan tanggal 11 Maret
2018 telah disalurkan bansos PKH kepada 9.576.843 KPM dengan anggaran
sebesar 4,79 trilyun, adapun KPM yang telah mencairkan bantuannya di
bank sebanyak 7.340.277 KPM atau sekitar 80,26 persen.
SPM (Surat Perintah Membayar) sudah diterbitkan sebanyak 9,776,625
KPM atau 98 persen, sedangkan yang sudah diterbitkan SP2D (Surat
Perintah Pencairan Dana) sebanyak 9,576,843 KPM atau 96 persen, untuk
mencapai 10.000.000 KPM terdapat selisih sebanyak 223,375 KPM. “188.956
dalam proses pemberian nomor register PKH dan Id-Unique Number Bansos
serta kode wilayah oleh Pusat Data dan Informasi dan 34.419 calon KPM
dalam proses verifikasi ulang ke daerah karena data KYC belum lengkap
sehingga belum bisa di buka rekeningnya secara kolektif” ungkap Mensos.
Perluasan PKH 2019
Presiden Joko Widodo memastikan pada tahun 2019 jumlah penerima
bansos PKH akan ditingkatkan menjadi 15 juta KPM. Presiden juga
menegaskan bahwa nominal bansos PKH yang akan diterima KPM juga akan
dinaikkan.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat menyerahkan bantuan sosial
(bansos) Program Keluarga Harapan, bansos Beras Sejahtera (Rastra), dan
Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
Kabupaten Gresik (8/3/2018).
Pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah penerima bansos PKH.
Pada tahun 2016 jumlah penerima bansos PKH sebanyak 6 juta KPM,
meningkat menjadi 10 juta KPM pada tahun 2018, sementara pada tahun
depan pemerintah telah mengkaji kenaikan jumlah penerima menjadi 15 juta
KPM.
Jika tahun 2019 akan diperluas menjadi 15 juta KPM, maka dibutuhkan
SDM sebanyak 65.000 orang, SDM yang sudah ada saat ini sebanyak 41.182
orang sehingga diperlukan penambahan SDM sebanyak 23.818.
Perluasan PKH menjadi 15 juta KPM diperlukan persiapan paling tidak
selama 5 bulan dimulai pada bulan Agustus 2018, “ selama lima bulan kita
akan melakukan berbagai persiapan, mulai dari penetapan lokasi,
validasi calon KPM, rekruitmen dan bimbingan teknis SDM, pembuatan KKS,
personifikasi, pembukaan rekening dan Penyediaan sarana dan prasarana
komputer dan alat pengolah data,” pungkas Idrus. (Humas/ Linjamsos)
*)Sumber
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalkan komentar yang membangun. Terimaksih!